Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku
agar mencintai semua orang yang membenciku,
Dan berteman dengan mereka yang
memfitnahku.
Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;
Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;
Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran
cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari
semua yang ada, dan bertambah secara kekal.
Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada di sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada di sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang
buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan
menasihatiku,
Aku melihat keindahan seperti titik api
yang tergulung asap;
tapi sekarang asap itu telah tersebar dan
menghilang, dan aku hanya melihat api yang membakar.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk
mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan.
Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan
dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.
Tapi sekarang aku belajar mendengar
keheningan,Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.
Menyanyikan nada langit, dan menyingkap
tabir rahsia keabadiaan..
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku
agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam
cangkir-cangkir,
Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak
tersentuh oleh bibir
Hingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang
terkubur dalam abu.
Tertiup angin dingin dari musim-musim
bunga;
Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,
Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian
adalah kebahagianku.Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat
dilihat;
Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa
apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan.
Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku
untuk menghirup harum tumbuhan yang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga,
dan yang tak pernah dapat dilihat mata.
Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau
harum dalam kebun-kebun,Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana
dupa;
Tapi sekarang aku menyedari hanya pada
dupa yang tak dibakar,
Aku mencium udara lebih harum dari semua
kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar
tidak merasa muliakerana pujianDan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana
cacian.
Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai
pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar;
Bahwa pohon berbunga di musim bunga, dan
berbuah di musim panasDan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk
menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan
atau tanpa rasa malu.
Jiwaku menasihatiku dan meyakinkankuBahawa
aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah berbanding
raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua,
Seorang yang lemah yang aku caci atau
kukasihani,Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun yang kulawandalam
pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan
dibentuk oleh tanahyang sama darimana semua manusia diciptakan.
Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur
mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku.
Bila mereka melanggar aku juga pelanggar,
Dan bila mereka berbuat baik, maka aku
juga bersama perbuatan baik mereka.
Bila mereka bangkit, aku juga bangkit
bersama mereka;
Bila mereka tinggal di belakang, aku juga
menemani mereka.
Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk
melihat bahawa cahaya yang kubawa bukanlah cahayaku,
Bahwa laguku tidak diciptakan dalam
diriku;Kerana meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya,
Dan meskipun aku bermain kecapi yang
diikat kemas oleh dawai-dawaiku,Aku bukanlah pemain kecapi.
Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini:
Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini:
"Di sana ada hari semalam dan di sana
ada hari esok.
" Pada saat itu aku menganggap masa
lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap
suatu masa yang tak bisa kucapai;
Tapi kini aku terdidik perkara ini :
Bahawa dalam keseluruhan waktu masa kini
yang singkat, serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.
Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan
menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan
menerangimu.
Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada
beza di antara kita.
Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku
ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku,
Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam
dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.