Pembuktian Cinta



Pembuktian cinta dan pengorbanan itu bukan saat pacaran. Seringkali pacaran justru tak membuktikan apapun. Bukti cinta itu saat menikah.

Ketika sang istri rela menjalani hidup yg sangat sederhana bersamamu, bersedia berjuang mengarungi hidup yg berat di sisimu, itulah cinta.

Ketika sang suami tak lagi peduli dg gengsi, yg terpenting bisa menafkahi keluarga dg rezeki yg halal dan barokah, itulah cinta.

Ketika sang istri tetap tersenyum meskipun kau tahu ia baru saja merasakan sakit yg amat kuat saat melahirkan bayi mungilmu, itulah cinta.

Ketika sang suami di tengah tidur lelapnya, tak enggan untuk bangun membantu sang istri menenangkan buah hatinya yg menangis di tengah malam, itulah cinta.

Tapi cinta saja tidak cukup untuk membuat seseorang tetap bertahan disisimu. Dalam perjalanannya, pernikahan akan mengalami banyak rintangan. Pernikahan siapa pun, dan apa pun keadaannya, tidak akan pernah bebas dari konflik. Dalam permasalahan-permasalah tersebut sudah pasti terjadi friksi dan turbulensi. Yang mampu membuatnya bertahan adalah sebuah kerendahan hati untuk saling menerima kekurangan satu sama lain dan memegang teguh komitmen yang sudah disepakati. 

Jadilah tempat ternyaman yang akan jadi tempat pertama pasangan kita untuk mencurahkan isi hati, tempat dimana kita bisa menunjukkan apa adanya kita, tempat dimana kita bisa saling berbagi.

Semoga kita mampu menjadi sebaik-baiknya manusia yang akan dipertemukan dengan orang-orang baik. Jika beruntung kita akan hidup bersama dengan orang baik tersebut untuk sama-sama belajar tentang hidup, belajar tentang agama dan saling memperbaiki diri. Jika kamu merasa tidak bisa menemukan orang baik jadilah salah satunya. "do good and good will come to you".


Regards

Rerekara


No comments:

Post a Comment

Book Review: Antologi Rasa (Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan)

ANTOLOGI RASA Oleh     : Ika Natassa Editor : Rosi L. Simamora Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Desain Cov...